KomentarBigDogJ mengenai Dreamz yang menempati Juara 2, serta kontroversi GosuCup

 

 

 

GosuCup Asia IV berakhir pada akhir minggu yang lalu, dan memunculkan beberapa nama terkenal di Asia seperti TongFu, MslevoGT, Mineski.HyperX, For.Love dan Chains Stack, dan kemenangan direbut oleh para mantan pemain Flash, yang dikenal sebagai April Fools Day, dalam pertandingan seru Best-of-3 melawan juara 2 Dreamz.SteelSeries.

 

Sebelum melawan tim Singapura, Dreamz menunjukkan bahwa mereka tidak gentar dengan mengalahkan RisingStars dan TongFu dalam perjalanan ke Final. Walau demikian, pada Final, yaitu di Game 2, seluruh emosi meledak dan kedua tim beradu mulut dengan kata kata kasar.

 

Rapture Gaming Network beruntung bisa bertanya langsung kepada manajer Dreamz.SteelSeries, Justin ‘BigDogJ’ Alm, untuk berdiskusi mengenai pertandingan tersebut dan kontroversi yang terjadi ketika GosuCup Final.

 

RGN: Untuk memulai, benarkah Anda yang memainkan peran hard carry dengan akun Steam BigDogJ ketika GosuCup VI?

BigDogJ: Haha bukan. Owey terlambat datang, dan kami hampir tidak punya pilihan. Ia datang nyaris terlambat, dan pertandingan sudah mulai, sehingga akun saya yang dipakai.

 

RGN: Jadi begitu ternyata. Bagaimana perasaan Anda setelah mengalahkan 2 tim China yang terkenal: RisingStars dan TongFu?

BigDogJ: Karena kami baru bermain DOTA 2 selama 2 bulan saja, tentu perasaan kami sangat senang bisa mengalahkan tim kawakan seperti RisingStars dan TongFu. Saya hanya mengharuskan tim bermain dengan jam minimal setiap harinya, dan perbedaannya luar biasa. Saya hanya berharap sponsor kami mengabulkan permohonan untuk camp pelatihan yang kami butuhkan sehingga kami bisa meningkatkan kemampuan lebih jauh lagi.

 

RGN: Bagaimana awalnya sampai terjadi maki-makian? Apakah hanya terjadi ketika melawan April Fools Day?

BigDogJ: Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa seluruh pertandingan sangatlah menyenangkan. Sebagian besar pertandingan bebas makian. Saya kira makian baru terjadi pada Final di Game 1. Tim lain memulainya, dan saya sudah mengatakan kepada tim untuk tenang saja. Di akhir Game 1, tim lain mulai melontarkan kata-kata vulgar, dan menjatuhkan barang-barang di lantai, hal ini memicu kemarahan semua orang lain. Di Game 2, kami melampaui mereka cukup jauh dan sayangnya tim kami melepaskan emosi berlebihan. Tim wasit mengatakan bahwa tim berikutnya yang mengeluarkan kata makian akan didiskualifikasi.

 

RGN: Orang-orang di ruang chatroom mengatakan bahwa makian adalah bagian dari orang Filipina untuk mengekspresikan passion mereka dan emosi untuk game tersebut, dan tidak personal, benarkah demikian?

BigDogJ: Makian bisa saja menjadi bagian dari game manapun, tapi selalu ada batasan apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan. DOTA 2 ditonton oleh banyak orang, dan juga anak-anak, sehingga saya tidak mau menjadi contoh buruk bagi mereka. Kami adalah profesional, dan harus bertindak demikian. Jangan salah, saya tidak akan pernah membiarkan tim saya, atau saya sendiri, tidak hormat kepada orang lain. Itu bukanlah sifat kami.

 

RGN: Oke, jadi kesimpulannya apakah Anda punya pesan untuk fans Dreamz?

BigDogJ: Kepada fans kami, maaf kami sudah lepas emosi kemarin. Kami hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kejuaraan DOTA 2 ini. Apa yang terjadi di GosuCup adalah tanda bahwa kami bisa bersaing dengan sehat juga. Moga-moga kami selalu diundang ke turnamen Internasional lain sehingga kami bisa membuktikan diri. Jika kami mendapat camp pelatihan yang sudah lama diinginkan itu, kami akan berlatih dan berusaha supaya mewakili Filipina dalam kejuaraan dunia DOTA 2 lagi, dan terima kasih atas semua dukungannya.

 

Nantikan lebih banyak lagi mengenai tim dominan WC3 DOTA dari Filipina ini seiring dengan perjuangan mereka mencapai status tertinggi di seluruh Asia Tenggara.